Love Is ...

Love is ....
Casted by : TVXQ, Yoona
Author : Yurika / Nurizda Oktalia
Rate : PG 13
Genre : Roamance
NB : Nih fanfic pertama yang kubuat setelah vakum selama 4 bulan dan ini juga fanfic pertama yang menjadikan Micky Yoochun sebagai pemeran utama. dan ini adalah fanfic tercepat yang kubuat. maaf kalo ceritanya rada gak nyambung wkwkwkwk


Aku duduk di hamparan pasir yang membawaku menuju alam mimpi yang mengitari keinginanku. Ah... nikmatnya duduk sambil ditemani ramen dan sebotol lemon segar. Kupandangi terus deru ombak yang mengalun mesra di telingaku. Sesekali aku sedikit menggigil saat hembusan angin laut bertiup ke arahku. Kubenarkan posisi mantelku dan kulahap lagi ramenku. Bulan februari... ya, tentu saja saat ini masih sangat dingin. Musin dingin masih berlangsung saat ini namun tak lama lagi musim semi tiba dan aroma wangi bunga-bunga bermekaran sudah terbayang dibenakku. Aku sudah tahan lagi menunggu musim dingin ini berakhir. Rasanya aku ingin cepat-cepat menikmati indahnya matahari yang bersinar terang dan burung-burung yang berterbangan diatas langit, serta makanan special musim semi yang menggoda. Hua rasanya aku ingin besok musim semi datang. Tapi itu tidak mungkin karena musim semia masih 2 minggu lagi!

Hoaaam!!!!!! Aku mengantuk! Jelas saja semalaman aku hampir tidak tidur gara-gara tetanggaku yang begitu berisik! Kenapa dia begitu menyebalkan sih! Padahal aku sudah berteriak dan memintanya untuk sedikit mengecilkan musiknya. Tapi dasar tuh anak ngeselin! Gak kapok juga! Aku selalu melempari jendela kamarnya dengan salju bersama anak-anak kecil disekitar rumahku tapi tetanggaku yang menyebalkan itu tetap saja tidak perduli! Terkadang aku heran, apa nih orang budeg atau emang pura-pura budeg! Pernah suatu hari ku ketuk pintu rumahnya keras-keras dan berteriak di hadapannya, dan kalian tahu apa yang dia katakan padaku??? “Salah sendiri kenapa kau tinggal disebelah rumahku!” itu katanya! Kebayang gak sih nyebelinnya! Sebenernya kami berteman. Yah, setidaknya dulu kami berteman baik. Dia temanku sejak kecil tapi kini kami bermusuhan karena hal kecil yang membuatnya begitu marah padaku. Dan hampir satu bulan terakhir dia menyiksaku seperti ini. Aku jadi tidak bisa hidup dengan tenang sejak saat itu. “Ngantuk...” keluhku. Pokoknya dia harus membayar mahal atas ulahnya yang membuat mataku kini menyerupai panda! Semalaman aku terjaga dan pagi ini mau tak mau aku habiskan hariku di pantai yang berada di belakang rumahku karena tetanggaku itu akan mengundang teman-temannya untuk pesta malam ini! Mereka sudah datang pagi-pagi seklai dan menyiapkan dekorasi saat aku melintasi halaman belakang rumahnya. Malam ini aku akan makin menderita! Aku tahu aku tak akan bisa tidur lagi!

Belum lagi dengan kado-kado yang tiba-tiba muncul di halaman rumahku setiap pagi. Aku bingung siapa orang kurang kerjaan yang ada dibalik semua ini! Semua kado itu berisi foto-fotoku, dan jujur saja aku bingung sendiri melihat wajahku yang ada di foto-foto itu. Terlihat cantik sih..., tapi tetap saja membingungkan.

Amarahku semakin menggelayutiku hingga akhirnya kucoba tuk tenangkan diriku dengan menutup perlahan mataku. Aku berusaha untuk tidur tapi tiba-tiba seseorang mengejutkanku.

“Kau!” kataku melihat Micky yang berdiri di depanku.

“Kenapa harus kaget!” katanya.

“Kau ini! Mau apa?!” jutekku.

“Hanya ingin mengganggumu.” Katanya santai. Astaga apa maksud laki-laki ini! Dia Micky tetanggaku yang paling menyebalkan!

“Apa kau tak ada kerjaan lain apa! Jangan ganggu aku!” kataku.

“Aku suka mengganggumu! Oh ya, malam ini datang ya. Aku mengundangmu di pestaku.” Katanya santai.

Apa?????? Nih orang sudah gila atau apa! Gak tahu apa aku benci banget sama dia! Mana sudih aku datang!

“Aku gak akan datang. Jangan berharap!” jutekku.

“Ya, terserah. Tapi asal kau tahu, Jaejoong dan yang lainnya akan datang.” Katanya lagi. Jantungku berdetak saat kudengar jaejoong dan teman-temannya yang lain akan datang. Ah! Kenapa sih denganku! Tapi...., bayangkan kalau aku tidak datang aku hanya akan menderita di rumah karena tak bisa tidur, tapi kalau aku datang aku bisa melihat Jaejoong dan teman-temanku yang tampan itu! Huh! Nyerah deh!

“Oke, aku datang.” Kataku pelan.

“Baguslah! Jam delapan malam. Dan jangan terlambat!” dia tersenyum lalu pergi begitu saja. Aku jengkel sekali dengannya terutama pada diriku sendiri yang dengan sengaja menyanggupi undangannya! Oh tuhan!

Malam segera datang dan kegelisahanku membuatku muak! Dengan cepat kuganti bajuku dengan gaun pendek berwarna putih dan mantel bulu milikku yang kini kusandangkan dibahuku agar sedikit hangat. Kupakai higheels ku dan memandang pantulan wajahku dicermin. Sebelum berangkat kurapikan sedikit dandananklu yang sedikit casual. Aku tak mau terlihat benar-benar berdandan demi pesta ini, apa katanya nanti kalau dia tahu!

Setelah puas dengan penampilanku kutinggalkan kamarku dan berjalan keluar. Saat menutup pintu rumahku kulihat sesuatu tergeletak tak jauh dariku. Kuambil kotak itu dan kubuka. Lagi dan lagi seseorang mengirimiku foto-fotoku. Astaga siapa sih orang itu!

Kumasukkan kotak itu kerumahku lalu aku pergi menuju rumah Micky yang bersebelahan dengan rumahku. Banyak tamu yang sudah hadir. Dan kebanyakan dari mereka sedang asyik mengobrol didekat pantai sambil bercanda. Ah.., aku tak punya teman. Pikirku.

Dekorasi kali ini cukup bagus. Ada banyak bunga yang diletakkan disudut-sudut ruangan. Dan meja-meja yang dipenuhi gelas-gelas berada di tengah ruangan. Ada juga lampu-lampu kecil yang diletakan di tiap sudut rumah sehingga membuat suasana semakin hangat. Penenrangan bulan malam ini juga indah dan tiba-tiba kudapati sosok seseorang yang berdiri di depan sebuah layar besar yang berada di depanku. Dia micky! Dan kulihat dia nampak jauh berbeda dengan jas hitam pekat yang membalut tubuhnya dengan apik. Ah.., tampan. Kataku tiba-tiba dan saat kusadari apa yang baru saja kukatakan aku malu sendiri dan berpikir kalau aku benar-benar sudah gila!

Baru saja aku datang dan pesta pun dimulai dengan kata sambutan dari Micky dan dengan cepat disusul dengan tepukan riuh para tamu. Aku tahu sebenarnya dia tak harus memberikan kata sambutan karena sudah jelas itu hanya basa-basi. Saat aku berpikir untuk meninggalkan pesta itu semua tiba-tiba berpaling kearahku. Semua mata kini menatapku saat akhirnya kusadari layar besar itu menampilakan cuplikan foto-fotoku. Astaga ini! Aku tahu! Harusnya aku tahu!

“Bagus sekali kan,” kata Jaejoong yang tiba-tiba berdiri dibelakangku. Aku kaget dibuatnya tapi aku diam saja.

“AKu tak menyangka kalo hyung bisa berbuat itu.” Kata Junsu yang kini juga berdiri dibelakangku.

“Bukankah sudah kukatakan padamu tentang rencana ini.” Kata Changmin.

“Dan kini dia benar-benar melakukannya.” Kata Yunho yang akhirnya membuatku semakin tidak mengerti.

Keempatnya berdiri tepat dibelakangku. Mereka tertawa padaku dan wajahku yang kini merah padam terasa terbakar saking marahnya.

“Micky!” teriakku keras. Dan semua mata menoleh kearahku saat aku berteriak kesal.

“Aku benci kau!” teriakku lalu aku berlari meninggalkan pesta itu. Aku ingin pulang tapi kakiku malah membawaku menuju pantai. Aku menangis disana dan aku juga gak tahu apa alasanku menangis! Aku benci! Aku benci diperlakukan seperti ini! Apa maksudnya! Kesalku.

Kudengar suara langkah kaki mendekat dan kudapati Micky yang berdiri tegap didepanku dengan ekspresi yang membuatku muak. Aku kesal! Kenapa dia mempermainkanku! Apa dia ingin membuatku malu!

“Kau! Apa lagi mau mu! Puas!” teriakku kesal. Aku benar-benar tak mengerti jalan pikirannya dan aku muak dengan semua sikapnya padaku beberapa hari terakhir. Kenangan masa lalu kami terbesit dibenakku. Dulu, kami teman baik. Jaejoong dan yang lainnya pun teman baikku. Kami sekolah di tempat yang sama selama bertahuin-tahun hingga beberapa waktu lalu aku dan Micky bertengkar karena sesuatu. Micky marah padaku saat aku melupakan hari ulang tahunnya. Dan hanya karen amasalah itu dia terus menggangguku sekarang. Aku tak mengerti dia, tak mengerti apa maunya!

“Maaf..” kata-katanya membuatku terbelalak. Aku menatapnya tajam dan dia mencoba mendekatiku.

“Maaf aku membuatmu menangis. Maaf aku mengganggumu beberapa minggu ini..., aku hanya... aku hanya bingung.”

“Micky, cukup. Sudah cukup aku mendengar semua kata-katamu. Aku tak mau dengar apapun! Sudah cukup kau mempermainkanku dengan mengirimkan foto-foto itu padaku, kenapa sekarang kau melakukan itu pada ku dihadapan semua orang!”

“Karena aku menyukaimu,” kata-katanya pelan namun bisa kudengar. Deru ombak membuatku makin kacau dan kurasakan air mata mengalir lagi.

“Bohong!” kataku. “Sejak kecil kau selalu membohongiku!” kataku.

“AKu serius.” Katanya. Aku ingin memukulnya tapi saat itu juga dia menarikku dan menciumku. Aku diam tak berkutik dan bingung sendiri. Apa ini? Apa yang sedazng dilakukannya! Aku... perlahan kurasakan sesuatu yang mengalir basah dan hangat dipipiku. Airmatanya. Kusadari airmatanyalah yang mengalir. Perlahan kulepaskan ciumannya padaku dan kuseka air matanya.

“Micky....,” kataku parau.

“Maaf. Aku benar-benar tidak sengaja. Aku hanya..., aku hanya tidak mengerti dengan persaanku. Aku bingung, bagaimana aku harus menunjukkan persaanku padamu.” Kata-katanya tenang dan spontan saja kupeluk dia.

“Dasar bodoh!” kataku. Entah kenapa tiba-tiba aku begitu senang saat kudengar Micky mengatakan cintanya padaku. Aku.., apa selama ini aku juga menyukainya? Aku bingung tapi aku senang. Jujur saja aku tak pernah tahu apa itu cinta, dan apakah perasaan yang kini kurasakan adalah cinta? Ya..., ini cinta aku rasa inilah cinta. Sontak kupeluk dia erat-erat dan kusadari empat sosok mengawasi kami.

“Kalian?” kataku malu.

“Aku senang berakhir seperti ini.” Kata Changmin tertawa.

“Yoona! Kami sayang padamu!” kata Junsu yang tiba-tiba memelukku.

“Hey!” kata micky yang mencoba melepaskannya.

Semua tertawa dan kulihat Jaejoong dan Yunho tersenyum penuh arti padaku. Aku tertawa dan menanggis saat kusadari ini nyata dan bukan mimpi untukku.

End